MEKAH, RABU 09-12-09

Ziarah ke Jabal Nur. Disanalah letak gua hira yang sangat bersejarah karena tempat dilantiknya Muhammad menjadi Nabi.

Lokasi cukup terjal dan padat, perjalanan kurang lebih sekitar 1,5 jam dari bawah ke atas. Bukit terdiri dari bebatuan asli, namun sdh dibuat anak anak tangga untuk memudahkan ke lokasi.

Lumayan melelahkan, olehkarena itu para orang tua yg sdh uzur diminta menunggu dibawah.

Terbayang, sulit dan kerasnya perjuangan Rasulullah SAW. Hampir setiap hari beliau uzlah ke gua tersebut untuk merenungi sikap masyarakat Arab yang masih kental nuansa jahiliyah.

Ini juga menggambarkan kekuatan fisik Rasulullah SAW, karena lokasi tsb sangat terjal dan penuh bebatuan. Banyak jamaah yg kelelahan setelah menaiki bukit tsb padahal baru sekali. Sedangkan Rasulullah SAW mungkin setiap hari pergi ke sana.

Subhanallah, Istri Rasulullah yang bernama Khadijah setiap hari mengantarkan makanan untuk Rasulullah ke gua tsb. Sebuah penggambaran istri yang setia dan selalu mendukung perjuangan suaminya betapapun beratnya medan yg harus ditempuh. Beliau mengantarkan sendiri makanan tersebut untuk suaminya, suatu sikap yg menggambarkan penghormatan seorang istri kepada suaminya, walaupun beliau bisa saja meminta orang lain atau anak buahnya untuk mengantar makanan tsb mengingat beliau adalah seorang wanita pengusaha sukses pada jaman tersebut. Tidaklah heran kalau Nabi SAW dalam hadisnya  menobatkan Khadijah binti Khuwailid sebagai wanita terbaik di bumi.

Bagaimana dg kita atau istri2 kita, apakah sanggup melaksanakan perjalanan seberat itu?

Perjuangan saat ini dimensinya mungkin berbeda dengan jaman Rasulullah SAW. Namun esensi setiap perjuangan adalah sama, yaitu haruslah ada pengorbanan. Pengorbanan fisik, mental, pikiran, sosial, harta, keluarga dsb.

Dengan napak tilas perjuangan Nabi SAW, diharapkan kita bisa memahami dan mengikuti jejak beliau agar dapat diakui sebagai ummatnya dan mendapat syafaatnya kelak.